ESAI : CAKNUN 1 SUMPAH NUSANTARA

Sabtu, 24 November 2007 1 komentar

JUMAT 2 NOVEMBER 2007 SUMPAH NUSANTARA
Sumpah itu terjadi karena bertemunya dua hal. Pertama, adanya sesusatu yang buruk,negatif,darurat, atau apapun ,tetapi pasti ia harus ditinggalkan,dilenyapkan,dihindari,,diakhiri atau diribah total. Kedua,adanya kesadaran seseorang,suatu kelompok atau suatu masyarakat tentang hal itu.
Kita terjebakdalam pemakaian narkoba yg,kalau kita teruskan,goalnya adalah kematian. Masih tersisa kesadaran tentang hal itu sehingga kita mengambil satu tindakan terhadap diri kita sendiri:bersumpah untuk mengakhiri.
Tidak bisa belanda bercokol terus menguasai kita. Sudah berpuluh generasi membiarkan dirinya lemah ditimpa hal itu, tapi kita generasi 1920an bertekad tidak meneruskan kelemahan dan keterkuasaaan itu. Maka anak 2 mua melahirkan Sumpah Pemuda 1928.
Generasi muda 2007an juga menemukan bahwa kita sama sekali tidak mungkin meneruskan kehidupan berbangsa dan bernegara yg kayak gini. Bangsa kita bangkrut total dan hampir tak tersisa apa pun untuk dijadikan modal menyelamatkan generasi berikutnya. Organisasi kebangsaan kita,sistem birokrasi kita, pilarpilar konstitusi dan hukum kita,akhlak kemanusiaan kita,kebusukan budaya kita,kedunguan ilmu kita.
Kemudian kontraproduktifnya agama kita,dan segala faktorperikehidupan kita,individu maupun kolektif;sudah tiba pada gerbang kehancuran yang tak terumuskan.
Kita terjerembab,terseret,dan terguling-guling sengsara di dalam dialektika kehancuran. Bukan sekadar buah simalakama yang pasif,,,,,sehingga jalan keluarnya adalah dikulum.
Kita berada dalam buah simalakama: supaya bapak tidak mati,harus kita tidak makan,ibu mati;hidupnya bapak menyebabkan ibu mati,hidupnya ibu mematikan bapak. Bukan hanya keruwetan hidup yang sedang menimpa kita,merumuskan dan menyusun kalimatnya pun sudah simalakama sendiri.
Bahkan diperparah oleh sangat rendahnya kesadaran untuk mau berubah,tipisnya kemauan untuk sungguh sungguh mengantisipasi. Kalangan masyarakat yang di bawah pun sudah tak percaya kpd kemungkinan akan adanya perubahan,sementara yang bagian atas ogah berubah krna ketidakbenaran yang sedang berlangsung ini sangat accessible bagi kepentingan,keuntungan,dan kerakusan mereka.
Maka jika pada atmosfer peringatan Hari Sumpah Pemuda 1928 bakda ramadanini muncul inisiatif untuk melahirkan sumpah dari kalangan generasi muda tertentu,sangat mudah dipahami. Muatan sumpahnya itu apa dan bagaimana,terlalu banyak kata “meminta atau tidak,tidak akan menjadi bahan pembicaraan saya.
Saya senang melihat orang bersumpah,Emha sendiri bersama sekitar 35ribu orang di boulevard UGMskitar 7tahun silam menyelenggarakan Sumpah Nusantara,tetapi tidak laku bagi siapapun,bahkan mungkin juga tidak benar2berlaku bagi mereka yang turut bersunpah. Satu koran lokal pun tak ada yang memuat,jangankan koran nasional. Meskipun acara itu riuh rendah penuh diskusi dan semangat kebangkitan sejak pukul 18.45 wib bersama puluhan ribu orang sampai 03.00 dinihari,ribuan nyamuk yg berkeliaran disekitar kampus UGM tidak mendengar apa apa dari boulevard. Bumi tak mendengar,langit acuh tak acuh.
Di antara sekitar 47rb orang korban lumpur Sidoarjo atau skitar 11.300kk yang memberi mandat legal formal tertulis bertandatangan hukum kepada saya untuk turut membantu pencarian solusi – kecuali sekitar 300 kk yang tidak percaya sehingga tidak memandati saya,terdapat 4400 kk yg tidak memiliki surat hukum untuk bukti tanah dan dan bangunan mereka yang tenggelam oleh lumpur.
Kalau hukum diterapkan sungguh-sungguh,mustahil mereka pernah akan menerima uang dari lapindo. Tapi Nirwan Bakrie bersedia membayar mereka yang tak punya bukti hukum asalkan bersumpah dalam panduan saya. Maka 4400 pemilik tanah dan bangunan itu bersumpah secara bertahap, kemudian dibayar,meskipun sampai idul fitri ini masih tersisa hampir 100 berkas yang belum beres.
Saya dimarahi banyak orang dan disebut “tukang menyumpah” ,di dalam agama,tidak ada orang yang bisa di syahadati atau disyahadatkan orang lain. Yang ada adalah seseorang menjadi muslim kaena dirinya sendiri,bersumpah tentang Allah dan Muhammad. Kalau saya menyumpah atau mensyahadati orang logikanya saya ikut menanggung salah benarnya orang yang saya sumpah. Ya saya ndak mau. Saya hanya manyaksikan mereka bersumpah tentang berapa luas tanah dan bangunannya,terserah mereka,jaminan benar salahnya terletak pada hubungan privat mereka dgn tuhan.
Diam-diam juga sebelum hati saya rela mendengar penduduk korban lumpur bersumpah,sehabis bupati sidoarjo berpidato,mendadak saya mengambil mikrofon dari tangan Bupati,saya melangkah menuju Direktur operasional PT minarak lapindo,saya rangkul,saya ajak berdiri,berjalan kedepan publik,dan dihadapan korban lumpur saya minta si direktur untuk menyatakan didepan mereka bahwa lapindo akan membayar sesuai dengan klaim mereka. Saya minta diucapkan sekali lagi dengan suara lantang. Kemudian saya tanya pada publik :”Apakah itu tadi sumpah?’’ Mereka serempak menjawab:’’sumpaaah!’’.
Kemudian mereka teruskan dengan teriakan Allahuakbar berulang-ulang. Kemudian saya ajak membaca alfatihah bersama-sama untuk memastikan bahwa akan celaka siapa saja yang tidak jujur dalam urusan ini,tingggal soal waktu.
Sumpah itu salah satu puncak tindakan puasa. Sumpah itu berlangsungpada seseorang ke dalam dirinya sendiri,bukan keluar. Sumpah itu tekad untuk melakukan sesuatu yang lain. Sumpah itu mengikat diri,memaksa diri untuk hanya berjalan kesitu bukan kesana.
Tiap hari emha bersumpah. Kedalam diri saya(emha) sendiri. Didengar orang atau tidak,kan mereka diluar diri saya. Indonesia mau mendengar atau tidak,tidak mengurangi atau apalagi membatalkan sumpah saya sendiri. Indonesia mengejek atau meremehkan,memfitnah atau membunuh saya,itu urusan mereka. Urusan saya adalah bersumpah terus kepada diri saya sendiri,untuk masalah kecil atau besar,untuk itu segala klausul dan kausalitasnya berada diantara tuhan dan saya. Berakibat atau tidak kepada kiri kanan saya,kepada indonesia,baik atau buruk,bukan sesuatu yang harus diungkapkan atau dijadikan statemen. Manusia sedikitpun tidak memiliki pengetahuan tentang apa yang akan terjadi padanya semenit sesudah sekarang.

PERDANA NEW EDITION 1st

Sabtu, 10 November 2007 0 komentar

Dari judul blog ini mungkin yang bertandang kesini pasti heran,mumpung ini edisi perdana penulis akan menjelaskan.Posting pertama ini bertepatan dengan hari pahlawan 10 november.
Ya ,cukup ditebak dari judulnya maka pembaca akan menebak bahwa mungkin blog ini isinya berbagai macam hal,mulai dari religi, politik pemerintahan,tip dan trik ,berita terkini,peristiwa menarik,esai anekdot tokoh masyarakat,humor komedi,bahkan unek uneg penulis yang unik dan menarik untuk disimak,dan masih banyak lagi;semua dicampur aduk dalam satu blog.
Penulis berpikir judul ini sangat fix jika join bersama nama negeri kita tercinta "Indonesia",maksudnya indonesia bagus bila bersatu dan penulis peduli dengan persatuan bangsa kita.Hidup Indonesia !!!!

Ahmas Faiz by Kesadaran. Theme & Icons by N.Design Studio
Entries RSS Comments RSS