Polisi itu kalah?? Bagaimana bisa sampai polisi kalah, begini ceritanya pagi ini hari rabu yang agak sibuk. Berangkat dari ITS pagi jam 6, hari ini merupakan hari awal bayar SPP semester ganjil 2007/2008 ITS, ketika mau pulang ke rumah, baru ingat ambil uang dulu di ATM, nah dalam perjalanan melewati pasar keputran, trus jalan Panglima Sudirman, ada belokan ke Urip Sumoharjo, nah ternyata suatu hal yang terbiasa kulakukan selama ini ialah,langsung belok ke Urip sumoharjo setelah belok dari arah pasar keputran (INdosat). Pagi ini dengan santai membelokkan sepeda motor, ke Urip Sumoharjo, dan ada POLISI yang nyetop, barangkali karena pagi itu sepi, dan sepeda motor yang lewat hanya motorku.
Di belokan itu ada pos PoLISI, aq parkir dan masuk. "polisi" itu bertanya, ada SIM dan STNK? Punya SIM kok melanggar marka jalan garis lurus itu? Kamu orang mana?kerjamu apa ?
Aq jawab : Wah buru2 pak, dari Sidoarjo (kebetulan Sim bikin di Sidoarjo) , tinggal di rumah family di Surabaya, mahasiswa.
Polisi : Baru pernah ke Surabaya ya!! Klo kamu ga matuhi tata tertib mau kemana pun kamu melanggar terus, melanggar marka jalan itu klo kamu ditabrak yang salah kamu karena melanggar rambu rambu lalin, udah tau toh kesalahannya , mau di sidang atau di denda ?
Aq jawab : Baru lewat jalan sini [padahal sering], ya di sidang saja -_- (gawat nih klo denda=tilang, aq ga bawa uang)
Polisi : yang jadi jaminan Sim atau STNK?,,,,,,,,,,Oke klo sidang kmu minta keringanan 'dari saya' gak??? klo gitu bayar denda
Aq jawab : Sim saja, minta keringanan saja,[terpikir sepertinya yang dimaksud keringanan adalah bayar tilang,aq merogoh kantong ga ada uang,dengan tegas aq jawab] . Waduh saya ga bawa uang sekarang [sambil merogoh saku]
Polisi : Ya sudah,klo ga ada uang , ini sim nya,pelajari rambu lalin, jangan di ulangi, sebagai peringatan saja.
Aq jawab : Baik ,terimakasih.
ketika mau berangkat, polisi itu sudah naik ke bangku tempat ia ngatur lalu lintas, dan sambil tersenyum aq pamit, langsung ke ATM ambil uang. Ternyata aq menang karena kejujuran ku ,ga ada uang. Dan walaupun polisi itu kalah karena ga berhasil meraup keuntungan dari denda, tapi kurasa sudah melakukan yang semestinya, yaitu kesalahan pertama jangan langsung di denda, tapi PERINGATAN dahulu. Bahkan kupikir awalnya kenapa, polisi ini langsung menilang? bukankah yang benar peringatan dahulu. Mungkin saja polisi kalah ,gagal mendapat rezeki dari hasil tilang, hati nuraninya masih berkata jangan menindas, tapi yang pasti ini menguntungkan bagiku karena kejujuran mengatakan bahwa tidak ada uang. Alhamdulillah